Kamis, 04 Juni 2015

BAB IV Konservasi ARSITEKTUR Kawasan Cagar Budaya Betawi Situ Babakan

BAB IV
 Konservasi ARSITEKTUR Kawasan Cagar Budaya Betawi Situ Babakan

4.1  Kesimpulan
Keberadaan Cagar Budaya Betawi di Kawasan Situ Babakan menjadi langkah yang tepat untuk mempertahankan dan melestarikan kebudayaan Betawi yang semakin terpinggirkan perkembangan kota. Di Cagar Budaya ini masyarakat Situ Babakan masih mempertahankan budaya dan cara hidup khas Betawi,  memancing, bercocok tanam, berdagang, kerajinan tangan, kesenian dan membuat makanan khasnya serta arsitektur tradisional Betawi. Situ Babakan juga menjadi tempat objek wisata.


4.2 Usulan
Agar Cagar Budaya ini tetap hidup harus terus dipublikasikan baik media cetak maupun elektronik dan menarik banyak masyarakat dan komunitas untuk berkunjung dan melestarikannya, salah satunya dengan lebih banyak menggelar kesenian – kesenian dan event khas Betawi yang diolah agar menarik khususnya untuk generasi muda dan menjadikannya pusat rekreasi seni, wisata dan edukasi. Rumah Tradisional Betawi harus tetap mempertahankan elemen-elemen arsitektur khasnya seperti balaksuji, lisplang gigi balang, dan lainnya. Cagar Budaya Betawi seperti ini harus banyak dikembangkan di kawasan – kawasan lain.

Disamping itu perlu diperketat peraturan dan pengawasan zoning lahan, agar pembangunan kota di sekitar kawasan tidak berbenturan dan merusak tatanan Cagar Budaya.

BAB III Konservasi ARSITEKTUR Kawasan Cagar Budaya Betawi Situ Babakan

BAB III
Konservasi ARSITEKTUR Kawasan Cagar Budaya Betawi Situ Babakan

3.1       Eksisting

Lokasi Situ Babakan
Setu Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan, Indonesia.
 17107-0_663_382

Gambar 3.1 : Peta Situ Babakan

 img_23331
Gambar 3.2 : Peta Situ Babakan

3.2       Bangunan dan Arsitektur Kawasan Situ Babakan
Gerbang Masuk Kawasan Situ Babakan



 248835_1918000942874_1027527330_31840503_6853459_n

Gambar 3.3 : Gerbang Masuk Kawasan Setu Babakan

Jembatan Gantung di Kawasan Situ Babakan

246675_1918010743119_1027527330_31840525_6086264_n 
Gambar 3.4 : Jembatan Gantung di Kawasan Situ Babakan


Rumah Adat Betawi di Kawasan Situ Babakan
 252843_1918000262857_1027527330_31840501_522865_n
Gambar 3.5 : Gerbang Masuk Rumah Adat Betawi di Kawasan Situ Babakan



254543_1917999782845_1027527330_31840500_5655666_n 


Gambar 3.7 : Rumah Adat Betawi di Kawasan Situ Babakan


Bangunan di kawasan Situ Babakan serta Rumah – rumah warga tetap mempertahankan Arsitektur Tradisional Betawi, dari fasade terlihat elemen – elemen arsitektural yang khas, seperti balaksuji (tangga depan sebelum masuk ke dalam rumah), lantainya dibuat lebih tinggi dari tanah layaknya rumah panggung, penggunaan lisplang yang diberi ornamen ‘gigi balang’, yakni papan kayu yang dibentuk dengan ornamen segitiga berjajar. Bagian depan rumah memiliki teras terbuka yang dikelilingi pagar rendah terbuat dari  kayu. Di sinilah, biasanya pemilik rumah menjamu tamu yang datang bertandang, struktur rangka dari kayu, namun seiring perkembangan zaman, rumah Betawi kini banyak dibangun dengan dinding tembok. Demikian pula dengan lantai rumah, dulu hanya beralas tanah, tetapi kemudian berkembang dengan menggunakan plesteran semen atau tegel, hingga lantai keramik. Warna bangunan didominasi warna coklat untuk kayu, dinding tembok berwarna putih, lisplang berwarna coklat dan ada pula yang berwarna hijau.

BAB II Konservasi ARSITEKTUR Kawasan Cagar Budaya Betawi Situ Babakan

BAB II
Konservasi ARSITEKTUR Kawasan Cagar Budaya Betawi Situ Babakan

2.1 Situ Babakan
Situ Babakan atau Danau Babakan terletak di Srengseng Sawah, kecamatan Jagakarsa, Kotamadya Jakarta Selatan, Indonesia dekat Depok yang berfungsi sebagai pusat Perkampungan Budaya Betawi, suatu area yang diperuntukkan untuk pelestarian warisan budaya Jakarta, yaitu budaya asli Betawi.

 
Gambar 2.1 : Situ Babakan
(Sumber : http://www.anythingjakarta.com/wp-content/uploads/2015/04/setu-babakan2.jpg

Situ Babakan merupakan danau buatan dengan area 30 hektare (79 akre) dengan kedalaman 1-5 meter dimana airnya berasal dari Sungai Ciliwung dan saat ini digunakan sebagai tempat wisata alternatif, bagi warga dan para pengunjung.
Peresmiannya Situ Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi dilakukan pada tahun 2004, yakni bersamaan dengan peringatan HUT DKI Jakarta ke-474. Perkampungan ini dianggap masih mempertahankan dan melestarikan budaya khas Betawi, seperti bangunan, dialek bahasa, seni tari, seni musik, dan seni drama.
Dalam sejarahnya, penetapan Situ Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi sebenarnya sudah direncanakan sejak tahun 1996. Sebelum itu, Pemerintah DKI Jakarta juga pernah berencana menetapkan kawasan Condet, Jakarta Timur, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi, namun urung (batal) dilakukan karena seiring perjalanan waktu perkampungan tersebut semakin luntur dari nuansa budaya Betawi-nya. Dari pengalaman ini, Pemerintah DKI Jakarta kemudian merencanakan kawasan baru sebagai pengganti kawasan yang sudah direncanakan tersebut. Melalui SK Gubernur No. 9 tahun 2000 dipilihlah perkampungan Situ Babakan sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Sejak tahun penetapan ini, pemerintah dan masyarakat mulai berusaha merintis dan mengembangkan perkampungan tersebut sebagai kawasan cagar budaya yang layak didatangi oleh para wisatawan. Setelah persiapan dirasa cukup, pada tahun 2004, Situ Babakan diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, sebagai kawasan Cagar Budaya Betawi. Sebelum itu, perkampungan Situ Babakan juga merupakan salah satu objek yang dipilih Pacific Asia Travel Association (PATA) sebagai tempat kunjungan wisata bagi peserta konferensi PATA di Jakarta pada bulan Oktober 2002.
Perkampungan Situ Babakan adalah sebuah kawasan pedesaan yang lingkungan alam dan  budayanya yang masih terjaga secara baik. Wisatawan yang berkunjung ke kawasan cagar budaya ini akan disuguhi panorama pepohonan rindang yang akan menambah suasana sejuk dan tenang ketika memasukinya. Di kanan kiri jalan utama, pengunjung juga dapat melihat rumah-rumah panggung berarsitektur khas Betawi yang masih dipertahankan keasliannya.
Yang tak kalah menarik, di perkampungan ini juga banyak terdapat warung yang banyak menjajakan makanan-makanan khas Betawi, seperti ketoprak, ketupat nyiksa, kerak telor, ketupat sayur, bakso, laksa, arum manis, soto betawi, mie ayam, soto mie, roti buaya, bir pletok, nasi uduk, kue apem, toge goreng, dan tahu gejrot.
Wisatawan yang berkunjung ke Situ Babakan juga dapat menyaksikan pagelaran seni budaya Betawi, antara lain tari cokek, tari topeng, kasidah, marawis, seni gambus, lenong, tanjidor, gambang kromong, dan ondel-ondel yang sering dipentaskan di sebuah panggung terbuka berukuran 60 meter persegi setiap hari Sabtu dan Minggu. Selain pagelaran seni, pengunjung juga dapat menyaksikan prosesi-prosesi budaya Betawi, seperti upacara pernikahan, sunat, akikah, khatam Al-Qur‘an, dan nujuh bulan, atau juga sekedar melihat para pemuda dan anak-anak latihan menari dan silat khas Betawi, Beksi.
Sebagai sebuah kawasan cagar budaya, Situ Babakan tidak hanya menyajikan pagelaran seni maupun budaya, melainkan juga menawarkan jenis wisata alam yang tak kalah menarik, yakni wisata danau. Dua danau, yakni Mangga Bolong dan Babakan, di perkampungan ini biasanya dimanfaatkan oleh wisatawan untuk memancing atau sekedar bersenda gurau dan menikmati suasana sejuk di pinggir danau. Selain itu, wisatawan juga dapat menyewa perahu untuk menyusuri dan mengelilingi danau.

2.2       Tindakan Pelestarian
Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan (UU RI No. 11 Tahun 2010). Terdapat beberapa langkah dalam melestarikan Cagar Budaya yaitu:

Pelestarian
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya, pengertian Pelestarian adalah upaya dinamis untuk mempertahankan keberadaan Cagar Budaya dan nilainya dengan cara melindungi, mengembangkan,dan memanfaatkannya.
Dalam Undang-Undang tersebut di atas, lembaga yang diberi fungsi untuk melindungi, mengembangkan, memanfaatkan koleksi berupa benda, bangunan, dan/atau struktur yang telah ditetapkan sebagai Cagar Budaya atau yang bukan Cagar Budaya, dan mengomunikasikannya kepada masyarakat adalah museum.
Jika kita menyoal pelestarian warisan kebudayaan, maka akan tiba pada pemahaman akan sisi bendawi  dan bukan bendawi dari sebuah warisan. Dalam prakteknya, pendekatan secara holistik pelestarian bendawi dan bukan bendawi menimbulkan kerumitan tersendiri karena kedua unsur tersebut memiliki karakter yang berbeda. Sebuah warisan bendawi, sebut saja sebuah bangunan bersejarah, lebih mudah untuk dikatalogisasi, lalu menerapkan tindakan-tindakan pelindungan yang bersifat konservasi dan restorasi pada fisik bangunannya. Warisan bukan bendawi, di lain pihak, membutuhkan pendekatan yang lebih dalam karena melibatkan pelaku (manusia), kondisi sosial dan lingkungan yang sangat cepat berubah bila dibandingkan dengan bangunan itu sendiri.
Keterlibatan masyarakat atau komunitas masyarakat di sekitar warisan bendawi dalam segi pelindungan sangat dibutuhkan, karena dalam banyak kasus, kerusakan dini yang luput dari perhatian bermula dari ketidaktahuan atau ketidakpedulian masyarakat sekitar. Vandalisme, penjarahan, perusakan Cagar Budaya, merupakan contoh yang nyata.
Kesulitan dalam segi pelindungan bukan bendawi adalah manakala terdapat konsep sejarah di dalamnya. Menurut Drs. I Made Purna, M.Si., seorang peneliti pada BPSNT Bali, dalam memahami sejarah bangsa tercakup dua pengertian di dalamnya yaitu masa lampau dan rekontruksi tentang masa lampau. Masa lampau hanya terdapat dalam ingatan orang-orang (ingatan kolektif) yang pernah mengalaminya. Kenyataan ini baru bisa diketahui oleh orang lain apabila diungkapkan kembali dengan adanya komunikasi dan dokumentasi yang menjadi kisah atau gambaran tentang peristiwa masa lampau.

Pengembangan
Pengembangan, dalam UU Cagar Budaya, adalah peningkatan potensi nilai, informasi, dan promosi Cagar Budaya serta pemanfaatannya melalui Penelitian, Revitalisasi, dan Adaptasi secara berkelanjutan serta tidak bertentangan dengan tujuan Pelestarian.
Masyarakat atau komunitas dalam masyarakat dapat secara aktif bersama-sama dengan museum dapat terlibat dalam tahap pengembangan sebagai bagian dari pelestarian. Penelitian ilmiah dapat dilakukan oleh berbagai pihak untuk menelisik dan menelaah lebih lanjut tentang warisan bendawi dimaksud.
Revitalisasi memungkinkan masyarakat menikmati fungsi asal sebuah Bangunan Cagar Budaya, sebagai contoh sebuah bangunan bersejarah yang kini berfungsi sebagai kantor pemerintahan. Setelah dilakukan kajian ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan, ternyata bangunan dimaksud merupakan fasilitas pertunjukan pada masanya. Pada saat-saat tertentu, fungsi ini dapat dikembalikan seperti semula dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai pelestarian. Demikian juga dalam soal Adaptasi, misalnya penambahan ruangan pada bangunan tersebut sesuai dengan kebutuhan.
Unsur-unsur publikasi Cagar Budaya dapat dikembangkan oleh masyarakat atau komunitas masyarakat melalui media massa, baik cetak maupun elektronik. Publik dapat menampilkan kegiatan-kegiatan promosi berupa pentas seni dan budaya.

Pemanfaatan
Pemanfaatan adalah pendayagunaan Cagar Budaya untuk kepentingan sebesar-besarnya kesejahteraan rakyat dengan tetap mempertahankan kelestariannya (UU Cagar Budaya 2010). Dalam konteks pelestarian, pemanfaatan Cagar Budaya adalah mutlak karena merupakan muara dari pelestarian. Salah satu tujuan Cagar Budaya dilindungi dan dikembangkan ialah agar dapat dimanfaatkan. Pemanfaatannya dapat berupa sarana pembelajaran, pusat rekreasi seni dan budaya, tempat diskusi dan lain sebagainya. Pemanfaatan Cagar Budaya harus ditekankan pada elemen pendidikan karena pemahaman tentang pelestarian itu lebih efektif dilakukan dengan pendekatan pendidikan. Pemanfaatan lainnya dapat berupa kepentingan ilmu pengetahuan, teknologi, pariwisata, agama, sejarah, dan kebudayaan. Peran serta masyarakat dan komunitas turut andil besar dalam melestarikan kawasan Cagar Budaya.

Zonasi
Zoning adalah suatu upaya yang dapat dilakukan untuk melindungi dan sekaligus mengatur peruntukan lahan, agar tidak terganggu oleh kepentingan lain yang terjadi disekitarnya, yang oleh Callcott (1989) disebutkan bahwa zonasi merupakan suatu cara atau teknik yang kuat dan fleksibel untuk mengontrol pemanfaatan lahan pada masa datang (Callcott,1989:38). Pernyataan yang dikemukaan oleh Callcott tersebut lebih di tekankan pada pengaturandan pengontrolan pemanfaatan lahan untuk berbagai jenis kepentingan yang diatur secara bersama. Sementara dalam zonasi cagar budaya tujuan utamanya adalah menentukan wilayahsitus serta mengatur atau mengendalikan setiap kegiatan yang dapat dilakukan dalam setiap zona.Dengan demikian maka zonasi cagar budaya yang dimaksud dalam hal ini, memiliki cakupanyang lebih sempit dibanding dengan pengertian yang dikemukakan oleh Callcott, namun memperlihatkan persaman antara satu dengan yang lainya, yaitu masing-masing mengacu pada kepentingan pengendalian dan pemanfaatan lahan agar dapat dipertahankan kelestarianya. Zoning sangat penting contohnya saja jika cagar budaya berada dalam kawasan kota, maka ancaman terbesarnya adalah aktifitas pembangunan kota yang tidak mengindahkan peraturan pelestarian cagar budaya. Oleh karena itu, penentuan strategi zoning harus bersifat aplikatif dan diupayakan dapat mengakomodir  berbagai kepentingan.
Zonasi terhadap situs cagar budaya ini harus dilakukan dengan perspektif yang luas untuk dapat menetapkan suatu sistem penataan ruang yang bijak dengan tetap berpegang pada prinsip pelestarian tanpa merugikan pihak manapun. Hal ini menjadi signifikan mengingat cakupan zonasi cagar budaya biasanya meliputi sebuah wilayah yang cukup luas. Dengan demikian penentuan batas zona harus mempertimbangkan kepentingan masyarakat secara luas.




Sumber :
http://setubabakan.wordpress.com/about/
http://betawitoday.blogspot.com/2013/04/mp-pbb-mitra-pengelola-pbb-setu-babakan.html

http://www.baliprov.go.id/files/subdomain/disparda/ind/file/UU%20No_11th_2010%20ttg%20Cagar%20Budaya.pdf

BAB I Konservasi Kawasan Cagar Budaya Betawi Situ Babakan

BAB I
Konservasi ARSITEKTUR Kawasan Cagar Budaya Betawi Situ Babakan


1.1   LATAR BELAKANG
DKI Jakarta merupakan Ibu Kota Negara Indonesia yang menjadi pusat pemerintahan, pembangunan, perekonomian dan lainnya yang menarik para penduduk dari berbagai daerah untuk tinggal dan datang ke kota ini. Hal ini dan perkembangan kota yang tidak seimbang menyebabkan semakin terpinggirnya warga Betawi yang mana warga asli Jakarta. Ini dapat menyebabkan Kota Jakarta tidak mempunyai karakter dan kekhasan daerah. Karena itu dibentuklah Cagar Budaya Betawi yang salah satunya yaitu Situ Babakan/ Danau.
Situ Babakan adalah sebuah kawasan perkampungan yang ditetapkan Pemerintah Jakarta sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya Betawi secara berkesinambungan. Perkampungan yang terletak di selatan Kota Jakarta ini merupakan salah satu objek wisata yang menarik bagi wisatawan yang ingin menikmati suasana khas pedesaan atau menyaksikan budaya Betawi asli secara langsung. Di perkampungan ini, masyarakat Situ Babakan masih mempertahankan budaya dan cara hidup khas Betawi,  memancing, bercocok tanam, berdagang, membuat kerajinan tangan, dan membuat makanan khas Betawi. Melalui cara hidup inilah, mereka aktif menjaga lingkungan dan meningkatkan taraf hidupnya.
Kawasan huniannya memiliki nuansa yang masih kuat dan murni baik dari sisi budaya, seni pertunjukan, jajanan, busana,, rutinitas keagamaan, maupun arsitektur rumah Betawi. Dari perkampungan yang luasnya 289 Hektar, 65 hektar di antaranya adalah milik pemerintah di mana yang baru dikelola hanya 32 hektar. Perkampungan  ini didiami setidaknya 3.000 kepala keluarga. Sebagian besar penduduknya adalah orang asli Betawi yang sudah turun temurun tinggal di daerah tersebut. Sedangkan sebagian kecil lainnya adalah para pendatang, seperti pendatang dari Jawa Barat, jawa tengah, Kalimantan, dll yang sudah tinggal lebih dari 30 tahun di daerah ini.
Sebelumnya ada kawasan yang direncanakan serupa yaitu di wilayah Condet, namun gagal karena seiring perjalanan waktu perkampungan tersebut semakin luntur dari nuansa budaya Betawi-nya, karena itu diperlukan cara yang tepat agar kawasan Situ Babakan ini berhasil mempertahankan, melestarikan dan mengembangkan budaya Betawi.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapatkan rumusan masalah yaitu bagaimanakah penanganan dan langkah untuk pelestarian kawasan Cagar Budaya Betawi Situ Babakan?

1.3 TUJUAN
Mendapatkan cara dan langkah yang tepat agar kawasan Cagar Budaya Betawi Situ Babakan berhasil

1.4  SISTEMATIKA PENULISAN

BAB I PENDAHULUAN, yang meliputi:
Latar belakang masalah, menguraikan mengapa penulis sampai pada pemilihan topik permasalahan yang besangkutan.
Perumusan masalah, memberikan batasan masalah yang jelas bagian mana dan persoalan yang dikaji dan bagian mana yang tidak.
Tujuan, menggambarkan manfaat dan hasil-hasil yang diharapkan dan penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
Sistematika pembahasan / penulisan, memberikan gambaran umum dan bab ke bab isi dan penulisan ilmiah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, yang meliputi:
Menguraikan landasan teori-teori yang menunjang dalam pembahasan penelitian dan dapat dipergunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang diangkat. Berisi tindakan pelestarian yang sesuai untuk kawasan cagar budaya.

BAB III GAMBARAN KAWASAN DAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA, yang meliputi:
Berisi kondisi eksisting kawasan dan bangunan berikut ulasan arsitekturalnya : kategori lingkungan dan bangunan pemugarannya, langgam fasade, elemen arsitektural yang khas, material dan warna bangunan

BAB IV USULAN PENANGANAN PELESTARIAN, yang meliputi:
Kesimpulan, usulan langkah, saran penanganan pelestarian kawasan cagar budaya.


Sumber :

http://setubabakan.wordpress.com/about/

Selasa, 08 Juli 2014

judul 4 kesimpulan dan penutup

 Kesimpulan dan penutup

Hong Kong, Shenzhen, dan Brunei Darussalam merupakan negara-negara maju yang memiliki ruang terbuka publik dalam perkembangan kotanya. Perbedaan budaya, infrastruktur, dan sistem pemerintahan merupakan tiga hal yang paling terasa dari ketiga negara tersebut.

Salah satu lokasi wisata yaitu (Puncak Victoria/ victoria peak) adalah sebuah gunung di Hong Kong bagian barat. The Peak adalah salah satu objek wisata yang paling populer di Hong Kong dengan 6 juta orang mengunjunginya tiap tahun. Hal yang menarik turis ke The Peak adalah pemandangannya yang indah mencakup Pulau Hong Kong dan Semenanjung Kowloon. Lokasi ini juga merupakan tempat tinggal elit.Dari Victoria Peak ini kita bisa melihat kota Hongkong secara jelas ke semua penjuru terutama pencakar-pencakar langitnya yang memang berada di seberang Hongkong Island -Kowloon ataupun yang berada di Hongkong Island sendiri. 

Mata kuliah Kuliah Kerja Arsitektur di Program S1 Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Gunadarma dengan tema “Urban Public Places in City Development” yang dilaksanakan pada tanggal 11-15 Mei 2014 memberikan manfaat yang cukup besar dalam menambah wawasan mahasiswa arsitektur mengenai ruang terbuka publik di perkembangan kota Hong Kong, Shenzhen, dan Brunei Darussalam. Dengan pembagian kelompok dan objek observasi yang berbeda-beda menjadikan setiap kelompok mempunyai pengetahuan mendalam sesuai dengan objek observasi masing-masing. Selain itu mahasiswa juga dapat merasakan secara langsung suasana arsitektur di setiap lokasi objek observasi dan dapat merangkumnya dalam bentuk tulisan, audio, dan visual.

judul 3 tempat pengamatan

Victoria Peak atau dikenal juga sebagai The Peak (bahasa IndonesiaPuncak Victoria) adalah sebuah gunung di Hong Kong bagian barat daya dengan ketinggian 552 meter, tertinggi di Pulau Hong Kong. The Peak adalah salah satu objek wisata yang paling populer di Hong Kong dengan 6 juta orang mengunjunginya tiap tahun. Hal yang menarik turis ke The Peak adalah pemandangannya yang indah mencakup Pulau Hong Kong dan Semenanjung Kowloon. Lokasi ini juga merupakan tempat tinggal elit.Dari Victoria Peak ini kita bisa melihat kota Hongkong secara jelas ke semua penjuru terutama pencakar-pencakar langitnya yang memang berada di seberang Hongkong Island -Kowloon ataupun yang berada di Hongkong Island sendiri. Lokasinya sendiri sesuai namanya merupakan puncak tertinggi dari Hongkong yang berada diatas permukaan laut sekitar 525 m di Hongkong Island. Untuk menuju kesana kita bisa menggunakan Peak Tram ataupun jalan darat biasa. Khusus yang menggunakan Peak Tram loketnya dekat dengan stasiun MRT Central lebih kurang 15menit jalan kaki.
Hanya melihat panorama Hongkong saja?..tentu tidak…Di tempat perhentian Peak Tram ini ada yang namanya Peak Tower serta Peak Galeria semacam seperti mall.
Di Peak tower sendiri ada satu tempat penting yaitu Museum lilin-madam tussauds, yup pasti pada pernah denger semua. Museum ini sendiri seperti banyak kita ketahui menyediakan patung-patung lilin tokoh-tokoh terkenal di seluruh dunia mulai dari Michael Jackson sampai presiden USA saat ini, Barrack Obama, dan khusu di Hongkong sendiri mereka juga ada patung yang mungkin hanya ada disini seperti bintang-bintang dari Hongkong. Patungnya sendiri sangat mirip dengan orang aslinya dengan skala 1:1, sehingga museum ini sangat cocok buat anda yg narsis ingin berfoto dengan bintang idolanya karena berfoto dengannya gratis kecuali dengan Jackie Chan yang harus bayar.
Dan bagi anda yang pengoleksi souvenir Hard Rock bisa mencarinya di Peak Galeria seberang Peak Tower ataupun hanya mencari kaos dengen embel-embel Hongkongnya bisa di Giordano dengan kualitas bagus dan dengna kualitas lumayan di counter souvenir.
agar perjalanan kesini berkesan dan hemat sebaiknya ke puncak sebelum matahari terbenam sekitar masih sore dan pulang ketika sudah agak malam, sehingga view kota Hongkong bisa dapat view malam dengan lampu-lampu dan tidak. Dan biar lebih hemat dari loket Peak Tramnya langsung beli tiket paket Peak Tram pp + madam tussaud nya sekitar HKD$170.
sumber: 
http://id.wikipedia.org/wiki/Victoria_Peak
http://jalanjalanterus.me/2010/09/24/victoria-peak/

judul 2 lingkup hongkong,shenzen,brunei


Hong Kong, resminya Daerah Administratif Khusus Hong Kong, merupakan satu dari dua Daerah Administratif Khusus yang merupakan bagian dari negara Republik Rakyat Tiongkok, satunya lagi adalah Makau. Pada tanggal 1 Juli 1997, daerah ini secara resmi diserahkan oleh pemerintah Britania Raya kepada Republik Rakyat Tiongkok. Sebelum diserahkan pada tahun 1997, Hong Kong adalah koloni Britania Raya. Di bawah kebijakanSatu Negara Dua Sistem ciptaan Deng Xiaoping, Hong Kong menikmati otonomi dari pemerintah RRT seperti pada sistem hukummata uangbea cukaiimigrasiperaturan jalan yang tetap berjalan di jalur kiri. Urusan yang ditangani oleh Beijing adalah pertahanan nasional dan hubungan diplomatik. Otonomi ini berlaku di Hong Kong (minimal) untuk 50 tahun dihitung dari tahun 1997.
Sejarah
             Wilayah Hong Kong diperkirakan sudah mulai ditinggali manusia sejak zaman Neolitikum namun baru dikenal secara luas saat Hong Kong diserahkan kepada Britania Raya setelah Perang Opium di abad ke-19. Sebelumnya pada 1513pelaut Portugis Jorge Álvares, menjadi orang Eropa pertama yang mengunjungi Hong Kong. Dalam Konvensi Peking tahun 1860 setelah Perang Opium KeduaSemenanjung Kowloon dan Stonecutter's Island diserahkan kepada Britania Raya sedangkan New Territories, termasuk Pulau Lantau, disewakan pada Britania untuk 99 tahun sejak 1 Juli 1898 dan berakhir 30 Juni1997.
Agama
             Sebagian besar penduduk Hong Kong beragama Buddha 700.000, Katholik353.000, Protestan 320.000Islam 90.000, Hindu 40.000, Sikh 8.000. Yahudi 4.000.
Geografi
             Hong Kong terdiri dari Pulau Hong KongKowloon, dan New Territories jika diurutkan dari selatan. Di sebelah utara New Territories terdapat kota Shenzhen di seberangSungai Sham Chun (Sungai Shenzhen). Di antara 236 pulau di Hong KongPulau Lantauadalah yang terbesar sedangkan Hong Kong adalah yang kedua terbesar dan populasinya adalah yang terbesar. Pulau yang paling padat adalah Ap Lei Chau. Semenanjung Kowloonmenempel ke New Territories di utara, dan New Territories menempel ke Tiongkok daratandi seberang Sungai Sham Chun (Sungai Shenzhen). Hong Kong memiliki 236 pulau di Laut China Selatan, yang di mana Pulau Lantau merupakan pulau terbesar dan pulau Hong Kong yang kedua terbesar dan paling besar populasinya. Ap Lei Chau merupakan yang paling padat penduduknya di Hong Kong dan di dunia.
Transportasi
Dari dan Ke
             Hong Kong dilayani oleh Bandara Internasional Hong Kong di Chek Lap Koknamun lebih sering dikatakan terletak di LantauBandara tersebut menggantikan Bandara Internasional Kai Tak pada tahun 1998 dan menjadi pusat untuk Cathay Pacific Airways,DragonairAir Hong Kong, dan Hong Kong Express. Maskapai Cathay Pacific dan bandara ini pernah mendapatkan penghargaan sebagai yang terbaik di dunia oleh Skytrax. Pada2004, bandara ini melayani 36 juta penumpang.
Dalam Kota
             Hong Kong memiliki sistem transportasi dalam kota yang mapan dan modern yang terdiri dari kereta apibustramferi, dan taksi. Hampir semua layanan transportasi dapat dibayar menggunakan Octopus Card.
Jaringan kereta bawah tanah dikelola oleh MTR Corporation Limited yang mengelola MTRdan Kowloon-Canton Railway Corporation yang mengelola KCR sedangkan layanan tramnya adalah satu-satunya di dunia yang memakai kereta tram dua tingkat. Jaringan busdikelola oleh 5 operator yang menggunakan bus dua tingkat seperti terdapat di London danSingapura. Terdapat pula layanan taksi yang 99% armadanya menggunakan LPG.
Layanan feri yang paling dikenal adalah Star Ferry yang menyeberangi Victoria Harbourantara Tsim Sha TsuiCentralWan Chai, dan Hung Hom.
Pariwisata
             Pariwisata adalah salah satu tonggak utama perekonomian Hong Kong dengan 21,81 juta orang turis pada tahun 2004. Selama Januari sampai April 2005, jumlah turis terus meningkat sebesar 11,1% dan mencapai 7,41 juta orang. Jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat setelah dibukanya Hong Kong Disneyland Resort pada bulanSeptember 2005.

II.2 Shenzhen


         
  Shenzhen adalah kota besar di selatan China, Provinsi Guangdong dan berada di utara Hongkong. Shenzhen menjadi kota pertama yang mengsukseskan Special Econocic Zones (SEZ) di China. Senzhen juga memegang peran sebagai status sub-provinsial administratif, yang posisinya hanya beda tipis di bawah provinsi. Bentuk dan tata kota modern Shenzhen adalah hasil dari semangat ekonomi hasil dari cepatnya investasi asing sejak lembaga kebijakan “reformasi dan keterbukaan”, pembentukan SEZ pada akhir 1979, yang sebelumnya hanya desa yang kecuk. Antara orang China dan Negara asing memiliki investasi besar pada jumlah uang di Shenzhen SEZ. Lebih dari US$30 bilion dalam investasi asingtelah menjadi milik asing dan usaha bersama, pada awalnya hanya di manufacturing tapi akhir akhir ini juga di industry. Shenzhen sekarang dapat di bilang salah satu kota dengan pertumbuhan pesat di dunia.
Sejarah
             Tempat tinggal manusia di Shenzhen pada zaman kuno. Sisa Peninggalan arkeologi sejauh penggalian dari sebuah situs adalah pecahan-pecahan di Xiantouling pada Mirs Bay,  kembali ke 5000 SM. Dari Dinasti Han (abad ketiga SM) dan seterusnya , daerah sekitar Shenzhen adalah pusat dari monopoli garam, sehingga meriting perlindungan Imperial khusus. Panci garam masih terlihat di sekitar wilayah Pearl River di sebelah barat kota dan diperingati dalam nama terminal kontainer Yantian (盐田, yang berarti " ladang garam ").
             Shenzhen yang dikhususkan untuk menjadi yang pertama dari lima Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Ini secara resmi didirikan pada tahun 1979 karena kedekatannya ke Hong Kong. SEZ ini diciptakan untuk menjadi tanah eksperimental untuk praktek kapitalisme pasar dalam komunitas dipandu oleh cita-cita "sosialisme dengan karakteristik Cina". Shenzhen akhirnya menjadi salah satu kota terbesar di daerah Delta Sungai Pearl , yang telah menjadi salah satu kekuatan ekonomi China serta basis manufaktur terbesar di dunia.
             Pada bulan November 1979, Shenzhen, kemudian dikenal sebagai Bao'an County bintang (宝安 县), dipromosikan menjadi tingkat prefektur, langsung diatur oleh provinsi Guangdong. Pada bulan Mei 1980, Shenzhen secara resmi dinominasikan sebagai "zona ekonomi khusus", yang pertama dari jenisnya di Cina. Itu diberikan hak administrasi ekonomi tingkat provinsi pada bulan November 1988. Selama lima bulan pada tahun 1996, Shenzhen adalah rumah bagi Sementara DPRD dan Eksekutif Sementara Dewan Hong Kong.
Geografi
             Shenzen berlokasi di sungai Pearl, membatasi hongkong di selatan, Huizhou di utara dan Dongguan di sebelah barat laut. Kotamadya seluas 2050m2, dengan total populasi 14juta penduduk di tahun 2008.  Shenzhen terletak di 22°33′U 114°06′TPada dasarnya Shenzhen merupakan area perbukitan dengan tanah agraris yang subur. Bagaimanapun, setelah menjadi SEZ pada 1979, Shenzhen mengalami perubahan lanskap yang luar biasa. Yang pada awalnya desa dengan perbukitan, sekarang menjadi tanah paling rata di area pusat kota, dengan hanya Lianhua Shan (lotus Hill), Bijia Shan (Bijia Mountain) dan Wutong Shan, merupakan hanya tiga tempat yang masih memiliki elevasi jika dilihati dari satelit. Dengan arus dari imigran dari China pedalaman, Shenzen mengalami ledakan penduduk tahap dua, dan sekarang memperluas sekelilingnya dan perbukitan di area sekitar seperti Mission Hills sedang di buat jalan untuk pengembangan lebih lanjut.

Transportasi

Transportasi Udara
             Shenzhen airlines dan Jade Cargo International yang berlokasi di Shenzhen Bao’an International Airport. Bandara yang terletak 35KM dari pusat Shenzhen dan menghubungkan kota dengan banyak kota di China, dan melayani penerbangan domestic dan Internasional.
Railway
             Shenzhen Railway Station yang berlokasi di perempatan jalan Jianshe, Jalan Heping, dan jalan Renmin Nan, menghubungkan beberapa tempat di China. Ada juga kereta dengan frekuensi kecepatan tinggi menuju Guangzhou, dan kereta jarak jauh ke Beijing, Shanghai, Changsha, Jiujiang, Maoming, Shantou dan tujuan lain. Ada juga stasiun lain yang berlokasi di distrik Nanshan, Shenzen barat, yang digunakan untuk kereta jarang panjang dalam jumlah kecil, seperti ke Heifei. Stasiun kereta di Shenzhen utara di buka pada tahun 2011 di area Longhua, menangani kereta kecepatan tinggi ke selatan Guangzhou, Changsa, Wuhan, Beijing, dan stasiun jarak menengah di rute Beijing-Guangzhou-Shenzhen-Hong Kong. Stasiun Shenzhen timur di buka pada desember 2012. Pada awalnya merupakan stasiun Buji yang terletak di pinggir kota tanpa layanan penumpang. Dan sekarang setelah renovasi besar-besaran, saat ini stasiun tersebut menangani area regional.
Metro
             Shenzhen system metro di buka pada tahun 2004, pada tahap 1 hanya ada dua jaulr: Luobao dan jalur Longhua. Jalur Luobao mulai dari Luohu sampai ke Window of the World (di sebrang Chinese Town). Jalur Longhua mulai dari Futiao Kouan sampai ke Shaonian Gong. Pada juni 2011, metro Shenzhen memperpanjang jaur Luobao dan Longhua. Jalur Luobao melaju dari Luohu sampai ke Shenzhen Bao’an Airport, dan jalur Longhua dari Futian Kouan sampe ke Qinghu. Dan pada juni 2011 juga, tiga jalur di tammbahkan untuk fase ke dua, yang mana adalah jalur Shekou (dari Chiwan sampei ke XinXiu), jalur Longgang ( dari Yitian sampai ke Shuanlong), dan jalur Huanzhong dari Qianhaiwan sampai ke Huangbeiling)
Laut
             Shenzhen juga dihubungkan oleh kapal ferry cepat yang dihubungkan Shekou, di sebelah barat SEZ dengan Zhuhai, Macau, Hong Kong international Airport, Kowloon, dan Hong Kong. Shenzen memiliki gari pantai di barat daya dan tenggara. Pantai seperti Dameisha dan Xiaomeisha yang selalu ramai oleh turis. Pantai Xichong, yang hanya satu jam berkendara dari pusat kota Shenzhen.
Jalan
             Sejak febuari 2003, batas jalan membentang di Huanggang dan Lok Ma Chau di Hong Kong yang telah buka 24jam perhari. Jalan dapat di lewati baik oleh mobil pribadi, maupun bus. Pada agustus 2007,jalur pejalan kaki Lok Ma Chau – Huanggang di buka, menghubungkan stasiun Lok Ma Chau dengan Huanggang. Dengan di bukanya jalur, persimpangan bus antara Lok Ma Chau dan Huanggang di hapuskan. Taxi tersedia dalam tiga warna, taxi merah berarti dapat berkeliling kemana-mana, hijau tidak dapat keluar SEZ, dan kuning dilarang berada di area SEZ. Juga ada layanan bus dan van dari Hong Kong international airport ke Huanggang dan hotel-hotel besar di Shenzhen. Layanan bus di sediakan oleh Chinalink Bus Company, yang beroperasi dari Stasiun Kowloon di Airport Express MTR line langsung ke Shenzhen International Airport.

II.3 Brunei Darussalam

         
    Brunei Darussalam adalah negara berdaulat di Asia Tenggara yang terletak di pantai utara pulau Kalimantan. Negara ini memiliki wilayah seluas 5.765 km² yang menempati pulau Kalimantan dengan garis pantai seluruhnya menyentuh Laut Cina Selatan. Wilayahnya dipisahkan ke dalam dua bagian oleh negara bagian di Malaysia yaituSarawak.
             Saat ini, Brunei Darussalam memiliki Indeks Pembangunan Manusia tertinggi kedua di Asia Tenggara setelah Singapura, sehingga diklasifikasikan sebagai negara maju. Menurut Dana Moneter Internasional, Brunei memiliki produk domestik bruto per kapita terbesar kelima di dunia dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Sementara itu,Forbes menempatkan Brunei sebagai negara terkaya kelima dari 182 negara karena memiliki ladang minyak bumi dan gas alam yang luas. Selain itu, Brunei juga terkenal dengan kemakmurannya dan ketegasan dalam melaksanakan syariat Islam, baik dalam bidang pemerintahan maupun kehidupan bermasyarakat.
Sejarah
             Pada awal abad ke-15, Kerajaan Malaka di bawah pemerintahan Parameswaratelah menyebarkan pengaruhnya dan kemudian mengambil alih perdagangan Brunei. Perubahan ini menyebabkan agama Islam tersebar di wilayah Brunei oleh pedagangnya pada akhir abad ke-15. Kejatuhan Melaka ke tangan Portugis pada tahun 1511, telah menyebabkan Sultan Brunei mengambil alih kepimpinan Islam dari Melaka, sehingga Kesultanan Brunei mencapai zaman kegemilangannya dari abad ke-15 hinga abad ke-17 sewaktu memperluas kekuasaannya ke seluruh pulau Borneo dan ke Filipina di sebelah utaranya. Semasa pemerintahan Sultan Bolkiah (1473-1521) yang terkenal disebabkan pengembaraan baginda di laut, malah pernah seketika menaklukkan Manila. kesultanan Brunei memperluas pengaruhnya ke utara hingga ke Luzon dan Sulu serta di sebelah selatan dan barat Kalimantan; dan pada zaman pemerintahan sultan yang kesembilan,Hassan (1605-1619), yang membangun susunan aturan adat istiadat kerajaan dan istana yang masih kekal hingga hari ini.
             Pada Tahun 1839James Brooke dari Inggris datang ke Serawak dan menjadi raja di sana serta menyerang Brunei, sehingga Brunei kehilangan kekuasaannya atas Serawak. Sebagai balasan, ia dilantik menjadi gubernur dan kemudian "RajahSarawak di Barat Laut Borneo sebelum meluaskan kawasan di bawah pemerintahannya. Pada tanggal 19 Desember 1846, pulau Labuan dan sekitarnya diserahkan kepada James Brooke. Sedikit demi sedikit wilayah Brunei jatuh ke tangan Inggris melalui perusahaan-perusahaan dagang dan pemerintahnya sampai wilayah Brunei kelak berdiri sendiri di bawah protektorat Inggris sampai berdiri sendiri tahun 1984.
             Pada 1967Omar Ali Saifuddin III telah turun dari takhta dan melantik putra sulungnya Hassanal Bolkiah, menjadi Sultan Brunei ke-29. Baginda juga berkenan menjadi Menteri Pertahanan setelah Brunei mencapai kemmerdekaan penuh dan disandangkan gelar Paduka Seri Begawan Sultan. Pada tahun 1970, pusat pemerintahan negeri Brunei Town, telah diubah namanya menjadi Bandar Seri Begawan untuk mengenang jasa baginda. Baginda mangkat pada tahun 1986.
             Pada 4 Januari 1979, Brunei dan Britania Raya telah menandatangani Perjanjian Kerjasama dan Persahabatan. Pada 1 Januari 1984, Brunei Darussalam telah berhasil mencapai kemerdekaan sepenuhnya.
             Saat ini Brunei memiliki wilayah yang lebih kecil daripada masa lalu, dengan berbatasan dengan Serawak dari sebelah barat sampai timur wilayah itu, serta sebelah utara berbatasan dengan Laut Cina Selatan.
Geografi
             Brunei terdiri dari dua bagian yang tidak berkaitan; 97% dari jumlah penduduknya tinggal di bagian barat yang lebih besar, dengan hanya kira-kira 10.000 orang tinggal di daerah Temburong, yaitu bagian timur yang bergunung-gunung. Jumlah penduduk Brunei 470.000 orang. Dari bilangan ini, lebih kurang 80.000 orang tinggal di ibukota Bandar Seri Begawan. Sejumlah kota utama termasuk kota pelabuhan Muara, serta kota Seria yang menghasilkan minyak, dan Kuala Belait, kota tetangganya. Di daerah Belait, kawasanPanaga ialah kampung halaman sejumlah besar ekspatriat, disebabkan oleh fasilitas perumahan dan rekreasi Royal Dutch Shell dan British Army. Klub Panaga yang terkenal terletak di sini. Iklim Brunei ialah tropis khatulistiwa, dengan suhu serta kelembapan yang tinggi, dan sinar matahari serta hujan lebat sepanjang tahun.
Ekonomi
             Ekonomi kecil yang kaya ini adalah suatu campuran kewirausahaan dalam negeri dan asing, pengawalan kerajaan, kebajikan, serta tradisi kampung. Pengeluran minyak mentah dan gas alam terdiri dari hampir setengah PDB. Pendapatan yang cukup besar pekerjaan luar negeri menambah pendapatan daripada pengeluaran dalam negeri. Kerajaan membekali semua layanan pengobatan dan memberikan subsidi beras dan perumahan. Pemimpin-pemimpin Brunei merasa bimbang bahwa keterpaduan dengan ekonomi dunia yang semakin bertambah akan mempengaruhi perpaduan sosial dalam, walaupun Brunei telah memainkan peranan yang lebih kentara dengan menjadi ketua forum APEC pada tahun 2000. Rancangan-rancangan yang dinyatakan untuk masa hadapan termasuk peningkatan keterampilan tenaga buruh, pengurangan pengangguran, pengukuhan sektor-sektor perbankan dan pariwisata, serta secara umum, peluasan lagi asas ekonominya.Sistem Penerbangan Brunei Diraja, sistem penerbangan negara, sedang mencoba menjadikan Brunei sebagai pusat perjalanan internasional antara Eropa dan Australia/Selandia Baru. Ia juga mempunyai layanan ke tujuan-tujuan Asia yang utama.
             Ekonomi Brunei Darussalam bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas dengan pendapatan nasional yang termasuk tinggi di dunia satuan mata uangnya adalah Brunei Dolar yang memiliki nilai sama dengan Dolar Singapura. Selain bertumpu pada sektor minyak bumi dan gas, pemerintah Brunei mencoba melakukan diversifikasi sumber-sumber ekonomi melalui upaya peningkatan di bidang perdagangan dan Industri.